RAFATHAR (2017)


Pernah nonton film Baby's Day Out keluaran 1994 silam? Pasti pernah dong kan. Film yang dalam beberapa bulan sekali selalu ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional ini bercerita mengenai penculikan bayi oleh tiga pelaku kriminal abal-abal. Atau Rob-B-Hood rilisan tahun 2006 yang dibintangi mega bintang Jackie Chan.

Dalam rangka merayakan hari jadi yang kedua bagi putra semata wayangnya Rafathar Malik Ahmad, sang ayah mempersembahkan Rafathar sebagai kado sekaligus bukti cinta sang ayah kepada anak. Demi terealisasinya rencana ambisius ini Raffi Ahmad menggandeng Umbara Brother, duo yang penuh ambisi dengan Hollywood sebagai kiblatnya hingga menghasilkan alur yang fantastik walau kerap memaksakan pun kurang di terima akal. Visual bergaya keren walau seeing melupakan substansi hingga kuantitas memakai CGI meski kadang urung dibarengi kualitas. Kesampingkan persoalan tersebut, Umbara bersaudara patut diapresiasi lantarab keberaniannya memasuki area yang jarang di jamah oleh sineas tanah air lainnya.


Cerita High concept khas Umbara Brother langsung jelas sedari adegan oembuka kala Profesor Bagyo (Hengky Solaiman) kabur dari suatu laboratorium canggih. Di waktu bersamaan, Jonny Gold (Raffi Ahmad) dan Popo Palupi (Bebe Cabita) sedang melancarkan aksi perampokan. Akibat kebetulan bercampur kekonyolan, dua peristiwa ini saling bersinggungan, Memberi kesempatan Profesor Bagyo meninggalkan Rafathar (Rafathar Malik Ahmad) di depan pintu artis asal negeri Jiran, Mila (Nur Fazura). Bagi mila dan suami, Bondan (Arie Untung), yang telah lama menikah namun belum memiliki momongan kedatangan Rafathar merupakan sebuah anugerah, tanpa mereka sadari bahwa Rafathar bukanlah bayi biasa.

Kemudian kita diperlihatkan kisah saat Jonny dan Popo menjalankan misi dari atasannya, bos Viktor (Agus Kuncoro), untuk menculik Rafathar. Seperti halnya pencuri dari film yabg telah saya sebutkan pada paragraf pertama , Jonny dan Popo juga menganggap sepele tugas ini. Apa sih yang mungkin merepotkan dari menculik bayi? Yang mereka ketahui Rafathar adalah bayi yang super aktif juga mempunyai kemampuan telekenetik hingga memungkinkannya mengendalikan logam dengan mudah. Alhasil Jonny dan Popo kelimpungan dalam menangani sang bocah, belum lagi mereka harus menghindari kejaran detektif Julie (Nagita Slavina) yang dipercaya orang tua angkat Rafathar untuk mengusut tuntas kasus penculikan sang buah hati. Dalam melaksanakan tugasnya detektif Julie bekerja sama dengan Kolonel Demon (Verdi Sulaiman), seorang yang memiliki agenda terselubung dibalik membantu Julie dalam menemukan Rafathar.
Ditengah-tengah kekacauan yang terjadi, Jonny dan Popo mulai jatuh hati pada Rafathar hingga mereka memutuskan untuk menyelamatkan sang bocah dari cengkraman Bos Viktor.


Laiknya Baby's Day Out ditambah dengan Rob-B-Hood, itulah wujud Rafathar. Sejatinya terdengar menjanjikan diatas kertas. Namun besarnya potensi yang dimiliki Rafathar hanya sebatas potensi saat beberapa persoalan menghalangi untuk berkembang lebih jauh. Persoalan terbesarnya adalah materi humor yang sama sekali tidak lucu.
Rafathar sebagai komedi masih kurang menghibur. Materi naskah buatan Bounty Umbara dengan Bebe Dion Rajagukguk tergolong hit-and-miss, namun tiap kali kena sasaran, tawa renyah sejenak dapat hadir termasuk berkat sokongan para pemain sewaktu Raffi Ahmad lebih banyak berteriak, menggerutu tak jelas pula tak lucu, cukup mengejutkan ketika momen dramatik lumayan ngena. Untunglah ada Bebe Cabita yang sesekali menyegarkan suasana, begitu pula Agus Kuncoro dengan gaya hiperbolis sebagai penjahat multi logat, selebihnya tak mempunyai daya bunuh tinggi.

Mengingat secara fitrah Rafathar merupakan sebuah film komedi, ketidaksanggupan dalam menghadirkan derai tawa jelas suatu masalah serius, apalagi film ini berpasrah diri pada lawakan dan pemakaian CGI demi menggulirkan jalinan kisahnya ketimbang mengandalkan kekuatan naskah juga akting pemain. Sehingga menjadikan Rafathar sering kali hampa dan hambar untuk diikuti, jadinya 90 menit perjalanan durasi pun terasa bagai 3 jam.
Persoalan lainnya adalah pemakaian CGI, beeulang kali muncul tanpa esensi jelas dan terlampau dipaksakan yang malah mengekpos kelemahannya. Adegan ondel-ondel raksasa maupun kejar-kejaran yang berlangsung dalam rumah, apartemen memang digarap cukup baik, tapiblain cerita jika menyangkut robot berwujud ATM dan kulkas serta klimaksnya yang membuat kepala pusing. Jika memang bujet dan waktu tak memadai untuk mewujudkan semuanya bukankah alangkah baiknya menyederhanakan saja tanpa perlu di dorong agar tampil bombastis?

Rafathar tampil serba tanggung, mau menyasar penonton segala usia tapi plotnya terlalu berbelit-belit untuk kanak-kanak dan humornya sering kali nyerempet. Di sisi lain, ingin mengajak penonton usia belasan ke atas terbentur oleh kombinasi antara plot kurang daya cengkram, kelakar garing, dan CGI kasar.
Namun sejali lagi, film ini patut diapresiasi karena mengusung konsep yang belum di jamah film tanah air, meski soal kualitas, Rafathar adalah ambisi tinggi yang amat lemah di eksekusi.

Rafathar : 2/5
RIZALDI : 13 Agustus 2017
90 menit : semua umur

Sutradara : Bounty Umbara
Penulis : Bounty Umbara
Pemain : Rafathar, Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Bebe Cabita, Agus Kuncoro

Comments