BABY DRIVER (2017)


Memang telat 2 bulan dari rilisan di negeri asalnya, namun keterlambatan tersebut tak membuat keasyikan mengikutinya berkurang, penantian selama kurang lebih 60 hari terbayar lunas kala Baby (Ansel Elgort) menggeber mobilnya dengan kecepatan tinggi ditemani tembang-tembang yang akan membuatmu mengangguk-nganggukkan kepala.

Film bertema kebut-kebutan mobil di jalan raya memang selalu menarik untuk di simak, tengok saja Transporter, Italian Job, tapi lupakan sejenak film dengan genre serupa dengan balutan keluarga yang telah memasuki seri kedelapan tersebut. 
Adalah Baby (Ansel Elgort), seorang remaja yang tak bisa lepas dari earphone dan juga iPod, meski terkesan bergaya nyatanya tidak demikian. Baby mengidap titinus akibat kecelakaan masa kecil, musik yang selalu didengarnya berfungsi untuk meminimalisir gangguan pendengaran. Ia berprofesi sebagai juru kemudi, Baby pengemudi andalan Doc (Kevin Spacey), seorang kepala geng kriminal misterius yang merekrut orang-orang untuk menjalankan aksi ilegalnya. Baby secara licik dijebak oleh Doc agar bersedia masuk kedalam lingkaran kriminalnya, lantas ia bersua dengan Debora (Lily James), pelayan manis yang memikat hatinya. Bertekad untuk meninggalkan bisnis kotor tersebut Baby lalu terjebak dilema kala orang baru suruhan Doc, Bats (Jamie Foxx) mulai mengacau dan bertindak semena-mena, merusak banyak rencana banyak pihak didalamnya.


Edgar Wright, sineas asal Inggris yang dikenal publik lewat trilogi Blood & Ice Cream (dimulai dengan Shaun of the Dead) menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Di balut dengan nuansa yang lebih modern namun tak lupa memberi penghormatan pada karya-karya klasik pendahulunya, di sajikanlah pada kita Baby Driver. Secara umum tak ada hal baru yang ditawarkan Edgar dalam film yang naskahnya dibuat sendiri olehnya ini. Kisah generik dan tampak dangkal di permukaan. Menariknya gaya penyutradaraan Edgar yang dinamis serta karakter-karakter yang tampil cukup kuat di layar. Nama besar seperti Spicey, Foxx, Jon Jamm hingga bintang baru Eiza Gonzalez tampil memikat. Mereka memiliki porsi seimbang satu sama lain di tengah padunya kedua pelakon utama juga lumayan mengikat emosi, Ansel dan James. Membawa narasi filmnya laiknya muda-mudi dalam Rebel Without a Cause.

Talenta, selera, serta usaha. Edgar memiliki semuanya untuk membuat Baby Driver menjadi sebuah kemenangan yang manis. Semua ini takkan terwujud tanpa kepiawaian seperti yang saya cantumkan  paragraf di atas juga luasnya referensi musik guna menyusun playlist solid mendukung adegan, serta kesediaan mengkreasi ketepatan timing antara tata suara dan gambar yang barang tentu membutuhkan usaha ekstra. Ini adalah tentang kesenangan sejati ketika senyum lebar hadir didorong kekaguman terhadap pencapaian sinematik suatu film.


Sejak perampokan pertama yang begitu singkron kala Griff (Jon Bernhal), Buddy (Jon Hamm) dan Darling (Eiza Gonzalez) membobol Bank sementara Baby menunggu di mobil sambil menikmati tembang Bellbottoms kepunyaan Jon Spencer Blues Explosion telah mencuri perhatian. Semakin mengesankan begitu long take tiba memperlihatkan Baby menyusuri jalanan, bertingkah mengikuti irama dan lirik lagu. Gerakan aktor yang di koreografikan oleh Ryan Heffington selaras dengan ritme sountrack, efek suara (sirine polisi, letusan pistol, gesekan uang kertas) terdengar seperti ornamen alami dalam lagu, sedang penyuntingan gambar dinamis disesuaikan dengan tempo musiknya.

Yang paling berkesan dari Baby Driver adalah pilihan musiknya. Edgar tahu betul harus memutar lagu apa saat alurnya bergulir. Meski Ansel Elgort pemeran utamanya namun tembang-tembang pilihan itu bintang utamanya. Mengalunkan cerita yang biasa-biasa saja ini jadi menarik ketika disajikan bersamanya, cukup banyak adegan epic bersinergi cantik bersama alunan lagunya.
Meski di awal karirnya Edgar pernah membuat beberapa vido Klip namun menyesuaikan musik dengan gambar dalam rentang waktu 113 menit dengan mayoritas bagian tersingkronisasi apik adalah perkara berbeda. Namun Esgar berhasil merangkainya. Termasuk sewaktu ia menyertakan penggalan-penggalan lirik Harlem Shuffle di tiap sudut jalan. Disini gesekan roda mobil dengan aspal jalan sampai berondongan rimah panas bukan semata-mata untuk keindahan aksi, pula keindahan estetika penghasil kepuasan indra pendengaran penonton, selain tentunya melengkapi kegilaan car chase stunt yang di prakarsai Jeremy Fry.

Mungkin Baby Driver tak sehebat seperti yang diagung-agungkan para kritikus mengiringi perjalanan dilmnya diluar sana. Tapi harus diakui Edgar Wright adalah sutradara jempolan. Pengarahan serta lakon-lakon pemainnya mampu melambungkan naskahnya yang tak terlampau kuat, walau tak dapat disangkal terdapat beberapa humor renyah menertainya. Satu hal yang dapat saya pastikan, Baby Driver merupakan film terdinamis sekaligus termodis tahun ini.


Baby Driver : 3.5/5
113 menit : remaja
RIZALDI : 31 Agustus 2017

Sutradara : Edgar Wright
Penulis : Edgar Wright
Pemain : Ansel Elgort, Lily James, Kevin Spacey

Comments