KINGDOM CH 517


Konfik antara Qin dan Zhao terus memanas, bentrokan akan segera terjadi, sang diktator dengan tegas menolak permintaan sang langit agung. Mari kita mulai saja analisis kali ini.

Rezim penghancur.
Kehancuran sebuah negeri tak mwlulu harus melalui sebuah peperangan, ada kalanya sebuah negeri runtuh tak tersisa akibat ulah seorang penguasa, apakah dari kebijakan yang dibuatnya ataupun sikap acuhnya terhadap rakyat, tak peduli akan rakyat yang dipimpinnya. Zhao sekarang memiliki seorang diktator yang tak mau tau akan nasib kerajaannya, kontradiksi dengan pamannya seorang walikota Gyou yang lebih mementingkan penduduk meskipun disaat genting. Riboku dihadapkan pada situasi yang sulit dengan nyawanya beserta pengikutnya yang jadi taruhan jika gagal mengamankan Gyou. 


Pembagian pasukan.
Bagian menariknya itu disini, saat Ousen membeberkan strateginya pada semua pemimpin pasukan. Berikut rinciannya.
+pasukan Kanki
Pasukan ini bertugas untuk mengepung Gyou serta menghadapi segala macam pasukan Zhao yang tiba di area tersebut, jumlah pasukan 60 ribu prajurit.
+pasukan Ousen
Pasukan ini bertugas untuk menyerang pasukan Atsuyo, satu dari dua pasukan yang dikatakan mampu merebut Gyou dari tangan Qin. Jumlah pasukan ini 70 ribu prajurit ditambah 5 ribu pasukan Gyoku ho yang dipimpin Ouhon, 5 pasukan gaku ka-nya Mouten serta 8 ribu unit Hi Shin yang dipimpin oleh Shin, totalnya 88 ribu.
+pasukan Yontawa
50 ribu pasukan pegunungan yang dipimpin Yontawa telah terlebih dulu bentrok dengan pasukan Ryouyo yang dipimpin Kusonryu. Meskipun pasukan pegunungan dikenal bringas namun perbedaan kekuatan yang cukup mencolok takkan mampu di atasi bahkan oleh Yontawa hingga Ousen memerintahkan Heki beserta 8 ribu prajuritnya ditambah 2 ribu prajurit Kanki akan membantu suku pegunungan.

Pemikiran yang sama.
Ousen dan Riboku memiliki pemikiran yang sama, mereka akan saling berhadapan tak lama lagi. Shunsuiju ditugaskan menuju pasukan Ryouyo untuk menjadi ajudannya Kusonryu. Sepertinya pertarungannya dengan Yontawa akan jadi sesuatu yang menarik.

Waktunya menjawab.
Shin dan Karyo Ten semakin ke sini semakin membuat kita pembaca ragu akan kapasitasnya sebagai seorang calon 6 jendral besar, namanya semakin tenggelam seiring waktu, hanya bermodalkan kekuatan saja, begitu pula dengan Ten sebagai juru taktik unit Hi Shin, kecakapannya dalam meramu taktik tak bisa lagi dikatakan hebat apalagi setelah Ousen dan Kanki memamerkan keahlian mereka. Sekarang adalah saat yang tepat untuk menjawab kritik tersebut dengan sebuah taktik brilian dari Ten sehingga Shin mampu menghunuskan golok pemberian jendral Ouki tepat di lehernya Riboku sebagai tanda kemenangan untuk Qin.


Para jenius telah berjalan memasuki panggung penutup untuk sebuah acara megah, adu strategi antar pelakon tak akan terhindarkan, panggung megah akan ditutupi dengan warna merah darah, siapa yang akan tersenyum bangga siapa yang akan bermuram durja, semua jawaban akan segera tersaji, meskipun kiga pembaca harus menunggu berbulan atau mingkin hingga tahun berganti, siapa yang tahu, XD. Selamat menikmati

Comments