GUARDIANS OF GALAXY VOL 2 (2017)

  
  
I'm groot (Baby Groot) 

Para penjaga galaksi telah kembali, tentunya tetap dengan tembang tembang lawas pilihan.
Pilihan nekat 3 tahun yang lalu saat mengangkat tokoh yang "tidak" populer menjadi bagian dari Marvel Cinematic Universe terbukti jadi waralaba yang masif hingga para petinggi studio memutuskan para penjaga galaksi kembali berpetualang dengan ditemani Awesome mixtape #2.

Dengan penokohan yang solid serta interaksi menarik pada jilid sebelumnya membuat chemistry dengan penonton lebih emosional sudah sepatutnya installement kedua ini sangat di tunggu tunggu.
Jika sang "kakak" lebih kepada mengajar musih musuh yang mengancam semesta maka sang adik lebih kepada individu individu yang membentuk sebuah ikatan yang bernama keluarga. Kisahnya masih di dasari pada pertanyaan besar yang dibuat menganga pada vol 1 yaitu, siapa ayahnya Peter Quill/Star-Lord (Criss Pratt) yang ternyata adalah sosok yang bernama Ego (Kurt Russel) seorang dewa pemilik planet penuh cahaya bernama planet Ego.


Petualangan para penjaga galaksi ini dalam film Guardians of the Galaxy 2 bermula saat mereka dipercaya untuk merebut sejumlah baterai bernilai tinggi dari sesosok monster lintas dimensi, dan hasilnya memuaskan tatkala monster berhasil dikalahkan dan baterai nya didapatkan hingga terjalinnya hubungan baik antara Sovereign yang dipimpin oleh Ayesha (Elizabeth Debicki) dan para Guardian, dan imbalan dari hasil kerja mereka adalah menyerahkan Nebula (Karren Gillan) yang semula tahanan karena kepergok mencuri baterai tersebut.
Namun hubungan baik tersebut berlangsung tak lama karena Rocket (Bradley Cooper) mencuri beberapa baterai milik Sovereign, alhasil pengejaran para Guardian pun dimulai. Hingga tiba tiba ditengah perjalanan mereka ditolong oleh Ego dan tangan kanannya seorang alien berkemampuan emphatic bernama Mantis (Pom Klementieff) yang menandakan konflik utama dari film ini.
Formula yang diterapkan oleh Guardians Of Galaxy vol 2 tidak jauh berbeda dengan pendahulunya (jika tak ingin dianggap serupa) dengan film yang sederhana yang sedari awal tidak memfokuskan pasa kompleksitas alur, namun hubungan antar karakter yang di tautkan benang merah berupa kekeluargaan atara para Guardian, Gamora (Zoe Saldana) dan nebula, sampai Peter dan ayahnya. Salah satu credit scene pun memperlihatkan Guardians Of Galaxy tak ubahnya sebuah perjalanan tumbuh kembang sebuah keluarga. Semua itu berhasil sebab kita sudah terikat juga terpikat pada mereka sedari film pertama, dibaling saling ejek, bertingkah sesuka hati para penjaga galaksi tetap menyimpan kebaikan hati, kepedulian satu sama lain.


Plot yang di bangun Guardians Of the Galaxy memang penuh sesak, ditengah pembahasan utama tentang pertemuan ayah dan anak antara Peter dan Ego, kita dihamparkan beberapa subplot di sela sela plot utama seperti terjadi pemberontakan dalam tubuh Raveger disusul dengan ide mengudeta Yondu (Michael Rooker), pengejaran para Guardian oleh kaum Sovereign, hingga naik turunnya hubungan relasi antara Nebula dan Gamora terkadang menimbulkan rasa lelah, mungkin akan lebih baik jika James Gunn memangkas salah satu subplot tersebut jadinya durasi pun lebih dinamis.

Niat Gunn menjadikan filmnya bukan saja spectacle megah terlaksana kala klimaks. Bukan epic macam The Avengers, pertarungan menyakitkan ala Captain America: Civil War, maupun keunikan kreatif seperti Ant-Man (tiga third act terbaik MCU sejauh ini), Guardians of the Galaxy Vol. 2 mengutamakan dampak emosional hasil dramatic arc-nya. Melihat seorang Peter mengungkapkan kesedihannya, saling tolong Gamora dan Nebula, hingga usaha Drac (Dave Bautista) menolong Mantis memancing gejolak perasaan.


Jika kalian berpikir apa yang sudah kupaparkan menjadikan Guardians Of The Galaxy sebuah tontonan yang menjemukan lagi membosankan maka buang lah prasangka tersebut, karena Guardians Of The Galaxy adalah sebuah tontonan seru nan menyenangkan untuk disantap. Banyak kisah pemancing gelak tawa bertebaran sana sini, apakah itu lekucon tentang Taserface (Chris Sullivan) ataupun humor sexsual. Terlebih saat keluguan Mantis yang tak pernah mengalami interaksi sosial (cenderung bodoh) serta Drax yang selalu terus terang, kepiawaian Drax (Bautista) melontarkan ejekan (kebenaran menusuk)  direspon dengan ekspresi kosong sempurna oleh Klementieff (Mantis) sukses memantik gelak tawa penonton, saat keduanya berinteraksi di satu frame merupakan sebuah jaminan untuk sebuah tawa tak berujung.
Para pemeran ansambelnya sungguh mendalami peran yang mereka bawa terlebih Vin Diesel ahh,,  maksudku Baby Groot yang singguh menggemaskan hingga untuk sekejap diri ini kepikiran untuk memiliki bonekanya tanpa sadar XD. Kurt Russell yang menghadirkan ambiguitas menarik akan keberpihakannya, pengenalan singkat tokoh Celestial (Sylvester Stallone), cameo kakek Stan Lee, semuanya membuka kemungkinan untuk mengembangkan dunia galaksi kejangkauan lebih luas.

Pada akhirnya Guardians Of The Galaxy Vol 2 tetap sebuah sekuel yang apik, kocak, menarik, sekaligus mengharu biru. Setidaknya nikmatilah dulu parade penjagaan galaksi yang kocak mengocok perut sebelum menyaksikan rekan dari superhero berpalu yang juga akan segera tayang.

Info : tak perlu terburu buru untuk beranjak karena ada 5 adegan bonus selama bergulirnya end credit.

Rating : 4/5

Comments